MARHABAN AHLAN WASAHLAN BIHUDLUURIKUM SELAMAT DATANG !

in Bali

Kamis, 02 Juni 2011

Organisasi dan Kepemimpinan Kependidikan

Jawaban  Soal  Ujian Akhir Semester II
Organisasi dan Kepemimpinan Kependidikan

1a.Teori organisasi (TO) adalah disiplin ilmu yang mempelajari struktur dan desain    organisasi.Teori organisasi menunjuk pada aspek-aspek deskriptif maupun reskriptif dari disiplin ilmu tersebut.
Teori organisasi menjelaskan bagaimana organisasi sebenarnya distruktur dan menawarkan tentang bagaimana organisasi dapat dikontruksi guna meningkatkan keefektifan mereka.
         b. Mengapa Penting mempelajari teori organisasi
1)      Ketahuilah bahwa dalam kehidupan kita tidak bisa terlepas dari organisasi
2)      Dimanapun kita bersentuhan dan berhubungan dengan organisasi
3)      Organisasi adalah bentuk dominan dalam masyarakat
4)      Organisasi meresap kedalam semua aspek kehidupan manusia dan masyarakat secara menyeluruh
5)      Mempelajari teori organisasi secara formal akan memiliki sekumpulan teori tentang bagaimana organisasi beroperasi.
6)      Secara aktifitas kehidupan kita menggunakan perhitungan dan analisis teori berdasarkan ilmiah
7)      Alasan mempelajari TO para menajer karir pada umumnya karena tertarik untuk mengejar kinerja yang lebih professional dalam karir di manajemen.

2.a. Pengertian Iklim Organisasi
Steers dalam bukunya Organizational Effectiveness yang diterjemahkan oleh Jamin (1985:120) mengemukakan :
“Konsep iklim organisasi, sebenarnya yang sedang dibicarakan adalah mengenai sifat-sifat atau ciri yang dirasa terdapat dalam lingkungan kerja yang timbul terutama karena kegiatan organisasi, yang dilakukan secara sadar atau tidak, dan dianggap mempengaruhi perilaku kemudian. Dengan kata lain, ikllim organisasi adalah merupakan kepribadian dari organisasi seperti yang dilihat oleh para anggotanya.”  
Definisi senada diungkapkan oleh Taguiri & Litwin (Ruhyani, 2004:25):
“Iklim organisasi merupakan kualitas lingkungan internal suatu organisasi yang dialami oleh anggota-anggotanya, mempengaruhi perilaku serta dapat tergambar dari seperangkat karakteristik atau atribut khusus dari organisasi tersebut. Karakteristik dari iklim organisasi ini secara nyata menggambarkan suatu organisasi memperlakukan anggota-anggotanya.”
Lebih lanjut Gibson (Ruhyani, 2004: 25) memberikan definisi bahwa:
“Iklim organisasi sebagai karakteristik yang membedakan suatu organisasi dengan organisasi lainnya, dan karakteristik ini dapat mempengaruhi perilaku orang-orang dalam organisasi”.
Sedangkan Landy dan Trumbo mendefinisikan bahwa:
“Iklim organisasi adalah pemikiran yang menggambarkan persepsi anggota terhadap karakteristik obyektif organisasi”.
Berdasarkan penjelasan di atas maka kesimpulan dari iklim organisasi adalah kualitas lingkungan internal yang dialami oleh anggota-anggotanya, mempengaruhi sikap dan perilaku serta dapat tergambar dalam sejumlah nilai karakteristik khusus dari suatu organisasi dan disebut sebagai kepribadian organisasi tersebut yang merupakan pemikiran hasil persepsi dari anggota organisasi.
b. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi menetapkan bagaimana tugas akan dibagi, siapa melapor kepada siapa,siapa mengerjakan apa dan mekanisme koordinasi yang formal serta pola interaksi yang diikuti
Ada 3 komponen dalam struktur organisasi
1.            Kompleksitas;adanya difrensiasi,spesialisasi dan tingkat pembagian kerja hierarki
2.            Formalisasi;untuk mengatur dirinya menyadarkan kepada peraturan dan prosedur.
3.            Sentralisasi;kekuasaan disebar ke bawah dalam hierarki pengambilan keputusan pada umumnya organisasi cenderung dalam pola sentralisasi dan desentralisasi sebagai dua ujung dari rangkaian kesatuan.


3. Taksonomi Mintzberg’s
Menurut Henry Mintzberg’s suatu struktur organisasi sebagian besar ditentukan oleh salah satu kondisi yang terdapat disekitarnya. Mintzberg’s menyatakan, bahwa jenis suasana lingkungan ditentukan oleh kerumitan (kompleksitas) lingkungan dan laju perubahannya. Mintzberg’s memperkenalkan empat tipe bentuk organisasi, yang sesuai dengan empat kombinasi dari komplesitas dan perubahan tersebut.

Faktor-faktor lingkungan yang Menentukan Struktur Organisasi
Tipe
Sederhana
Kompleks (Rumit)
Statis/Stabil
Machine Bureaucracy (Birokrasi Mesin) Berdasarkan Proses dan Output Kerja
Profesional Organisasi (Organisasi Profesional) Berdasarkan Keterampilan dan Nilai-nilai
Dinamis
Entrepreneurial Startup (Startup bersifat usahawan) Direct Supervision (Pengawasan Langsung)
Adhocracy (adhokrasi) Mutual Adjusment (saling Menyesuaikan)

Lima Sub Unit Landasan Organisasi Mintzberg’s

Penjelasan
Ø  Strategic Apex ( Puncak strategi atau pimpinan puncak)
The strategi Apex terdiri dari para manajer tingkat puncak  yang bertanggungjawab secara umum terhadap organisasi yang bersangkutan.jabatan pimpinan puncak ini meliputi Direktur Perusahaan atau Kepala Kantor
Ø  Operating Core ( Inti yang beroperasi atau Pemegang Kendali)
Terdiri dari para karyawan yang melaksanakan pekerjaan dasar yang berkaitan dengan kegiatan produksi produk-produk dan jasa-jasa. Pemegang kendali ini meliputi agen penjualan,operator mesin,pertukangan,para penjual,petugas pengiriman,dsbnya.
Ø  The Middle Line ( Para ahli Menengah)
Bagian ini terdiri dari para manajer yang menjadi penghubung diantara bagian Pemegang kendali.The middle Line ini meliputi Pimpinan Operasional,Pimpinan Pemasaran,manajer karyawan,manajer pemasaran.
Ø  The Technostructure ( Teknostruktur atau para ahli )
Dalam bagian ini terdapat sejumlah ahli analisis yang bertanggungjawab terhadap upaya untuk menciptakan bentuk standarisasi tertentu di dalam organisasi bersangkutan. Bagian ini meliputi Perencanaan Strategis, Pelatih karyawan, peneliti Operasional, Penganilisis dan Perancang Sistem.
Ø  The Support Staff (Staf Pendukung)
Bagian ini terdiri dari orang-orang yang menjadi bagian dari unit-unit staf yang memberikan jasa-jasa atau bantuan secara tidak langsung untuk organisasi yang bersangkutan. Kelompok ini meliputi Penasehat hukum, Humas, Pembuat daftar Gaji, Penulis surat,pekerja kantin,dan lain sebagainya.
Setiap bagian diantara kelima bagian yang telah disebutkan tersebut bisa mendomisasi suatu organisasi tergantung pada bagian mana kendali dipegang atau pihak mana yang berkuasa dalam menggunakan konfigurasi structural tertentu.
Dengan demikian menurut Mintzberg akan ada  lima macam bentuk konfigurasi desain yang khas. Masing-masing konfigurasi ini berkaitan dengan dominasi yang dilakukan  oleh salah satu diantaranya kelima macam bagian dasar dari organisasi tersebut.
a.       Andaikata “Puncak Strategik” yang mendominasi dalam mengendalikan organisasi, maka kontrol akan terjadi di sentralisasi kekuasaan. Akibat sistem sentralisasi ini muncul konfigurasi organisasi yang disebut “Struktur Sederhana” (Simple Structure).
b.      Andaikata kontrol terletak pada “Inti yang Beroperasi”, maka keputusan-keputusan akan bersifat desentralisasi. Akibat adanya pendesentralisasian wewenang ini timbullah apa yang disebut dengan  “Birokrasi Profesional” (Professional Bureaucracy)
c.       Andaikata “Para Ahli Menengah” yang berkuasa dalam berkoordinasi, maka akan ditemukan kelompok-kelompok atau unit-unit yang secara esensial bersifat otonom yang beroperasi di dalam Struktur  Divisional (Divisional Structure)
d.      Andaikata para analis di dalam “Teknostruktur” menduduki kekuasaan yang dominan maka kontrol akan dilakukan melalui standarisasi. Struktur organisasi yang timbul melahirkan apa yang disebut sebuah “Birokrasi Mesin” (Machine Bureaucracy).
e.       Akhirnya andaikata dalam sebuah organisasi tersebut para staf yang memberikan bantuan memegang kendali atau wewenang maka kontrol akan dilaksanakan melalui saling penyesuaian dan dari penyesuaian para “Staf Pendukung” ini maka lahirlah konfigurasi organisasi yang dinamakan dengan “Adhokrasi” (Adhocracy)
Bentuk-bentuk organisasi itu menurut skema Mintzberg masing-masing akan berbeda tergantung pada mekanisme koordinasi  yang digunakan.

4.      Hubungan logis antara Mintzberg’s kepemimpinan pendidikan dan organisasi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan Nasional RI










ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR KEMENTRIAN PENDIDIKAN DASAR







DITJEN PENDIDIKAN DASAR
 
 



                                                .............     THE STRATEGIC APEX


 



                                                                     THE OPERATING CORE

















 










                                                                                              ...... THE MIDDLE LINE






Hubungan logis antara Mintzberg’s kepemimpinan pendidikan dan organisasi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kementrian Pendidikan Nasional RI nampak pada bagan dan dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.       Direktur Jenderal Pendidikan Dasar, jika dihubungkan dengan Taksonomi Minztberg’s ada pada The Strategic Apex. Terdiri dari para manajer tingkat puncak yang bertanggung jawab secara umum terhadap organisasi yang bersangkutan. Jabatan pimpinan puncak ini meliputi Direktur Perusahaan ataupun Kepala Kantor.
b.      Sekretariat Ditjen, jika dihubungkan dengan Taksonomi Minztberg’s ada pada Operating Core. Terdiri dari para karyawan yang melaksanakan pekerjaan dasar yang berkaitan dengan kegiatan produksi produk-produk dan jasa-jasa. Pemegang Kendali ini meliputi Agen Penjualan, Operator Mesin, Pertukangan, Para Penjual, Petugas Pengiriman, dan sebagainya.
c.       Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, Direktorat Pembinaan, Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar, Direktorat Pembinaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah. Jika dihubungkan dengan Taksonomi Minztberg’s ada pada The Middle Line. Bagian ini terdiri dari para manajer yang menjadi penghubung  diantara bagian Pimpinan Puncak dengan bagian Pemegang Kendali. The Middle Line ini meliputi Pimpinan Operasional, Pimpinan Pemasaran , Manajer Karyawan, Manajer Pemasaran.

5.      Implementasi Budaya Organisasi menurut :
a.       Kenyataan :
Ø  Terjadi perbedaan persepsi tentang Nilai antar stakeholders (kualitas pelayanan, insentif)
Ø  Kesenjangan antara nilai ideal implementasinya Kompleksitas Masalah.
b.      Budaya :
Ø  Nilai luhur : moralitas, tanggung jawab sosial dan lingkungan, kemakmuran dan keadilan, yang semuanya berlandaskan  Pancasila sebagai nilai dasar
Ø  Tata nilai (values) yang disebarkan
·         Terminal values : lebih ke arah teaching university dan masih cenderung mempertahankan status quo.
·         Intrumental values : dipandang kurang rajin, kurang kreatif, standar belum tinggi, pelayanan belum optimal, kurang teliti, kurang telaten.
Norma-norma (norms) : masih mental birokratik, kurang disiplin waktu, kurang jujur, kurang bertanggung jawab, kurang berdedikasi, kurang komitmen, kurang menghargai senior, kurang menghormati guru, sopan santun menurun.
c.       Sumber Budaya :
SEJARAH
*      Era Sejarah Perjuangan bangsa sebagai pemersatu bangsa, aptriotisme
*      Era Orde lama : Perjuangan dari penjajah, komunis, kemiskinan
*      Era Orde Baru : Perjuangan Pembangunan Nasional
*      Era Reformasi : Perjuangan globalisasi
ORGANISASI
*      Hubungan tugas dan otoritas
*      Bentuk struktur organisasi : Universitas Otonomi BHMN, MGB, lembaga-lembaga riset
ETIKA
*      Etika kemasyarakat-an (budaya keindonesia-an)
*      Etika profesi
*      Etika individual
HAK KEPEMILIKAN
*      Hak-hak tanggung jawab terhadap kepemilikan barang atau hak mendapat-kan sesuatu.
·         Haki
·         Pensiun
·         Emeritus
d.      Fungsi Budaya :
Budaya diperlukan untuk
*      Perekat
*      Identitas Organisasi
*      Komitmen Anggota
*      Stabilitator dan Survival
*      Arah dan rasionalitas tingkah laku
e.       Implementasi
SOSIALISASI
Mengimplementasi setiap saat kepada anggota baru maupun lama. Dialog dengan berbagai stakeholders internal dan eksternal.
CERITERA, BAHASA ORGANISASI DAN UPACARA
·         Rites of passage ( penerimaan mahasiswa, karyawan dan dosen baru, promosi guru besar, pensiun)
·         Rites of integration (outbond, rapat kerja)
·         Rites of enhancement ( prestasi mahasiswa, prestasi karyawan, kesetiaan )
·         Whistle-blowing
·         Bahasa organisasi : cara berpakaian, tata ruang, simbol-simbol, tutur kata.
SURI TAULADAN
·         Pimpinan sebagai figurehead mendorong dan memberi contoh
·         Pimpinan sebagai liasion officer menginformasikan nilai-nilai etika organisasi.
f.       Langkah ke-depan :
Kedepan perlu mempunyai budaya organisasi sebagai berikut :
A.    Nilai-nilai
·         Terminal values : menghasilkan pendidikan dan riset-riset ilmiah taraf internasional berlandaskan budaya yang berpihak pada kebangsaan (human oriented, people oriented)
·         Instrumental values : kerja keras, kreatif, reseptif, inovatif, dan standar tinggi
a.       Norma-norma (norms) : perilaku yang etis, bermoral, arif dan bijaksana, jujur, berkeadilan, memegang hak asasi, sopan santun, menghormati guru.
b.      Implementasi :
·         Menggali nilai-nilai luhur dan sejarah PTPG dan pemikiran the founding fathers
Membangun standar moral yang berbentuk aturan-aturan, kode-kode etik dosen, mahasiswa dan karyawan, sistem kerja reward and punishment yang berkeadilan

6. Pengertian budaya organisasi
Robbins (1998:572) menyatakan:
…Organizational culture refers to system of shared meaning held by  members that distinguishes the organization from other organizations. This system of shared meaning is, on closer analysis, a set of key characteristic that the organization value.
Lebih lanjut Robbin yang diterjemahkan oleh Jusup Udayana (1994:479) mengemukakan bahwa “Budaya organisasi sebagai nilai-nilai dominan yang disebarluaskan dalam organisasi yang dijadikan filosofi kerja karyawan yang menjadi panduan bagi kebijakan organisasi dalam mengelola karyawan dan konsumen”





Tidak ada komentar:

Posting Komentar